Salam sejahtera saya Kharisma Dwi Santika Putri dari XII ips 4 SMA negeri Pamotan .Berikut ini saya akan menceritakan tentang biaya dan gaya hidup pjj dimasa pandemi covid-19.

Biaya dan Gaya Hidup di Masa Pandemi Covid-19

 Mulai dari bulan maret yang lalu indonesia digegerkan dengan adanya covid-19 yang merenggut nyawa banyak orang.Dengan begitu pemerintah secara sigap menerapkan peraturan baru yang mau tidak mau harus dilakukan dan ditaati oleh seluruh warga indonesia dan seluruh dunia.

          Pemerintah menyuruh warga Indonesia untuk isolasi mandiri dengan tidak keluar rumah, kecuali dalam kondisi mendesak demi memutus rantai penularan corona.
Saya sangat merasakan dampak dari wabah ini ,saya sangat khawatir dan takut tertular.Banyak sekali dampak akibat covid-19 ini.mulai dari dampak ekonomi maupun sosial dan banyak lainnya.


         Saya sebagai pelajar sangat merasakan dampaknya . mulai dari bulan maret sampai saat ini seluruh sekolah di indonesia ditutup sementara entah kapan akan dibuka kembali.gaya hidup saya pun menjadi berubah .

Sebelum adanya corona ini pembelajaran dilakukan disekolah namun karena adanya wabah ini harus belajar dirumah.banyak sekali masalah yang dihadapi ketika belajar dirumah seperti berikut:

•masalah terhambatnya membeli kuota

•masalah saat pembelajaran

     -sulit mengerti pelajaran yang diajarakan guru memalui media online.

     -lamanya respon guru saat ada pertanyaan maupun saat mengirimkan tugas.saat mengirimkan tugas guru lama merespon jadi saya bingung apakah tugas yang dikirimkan sudah benar atau perlu direvisi lagi.

       

               Masalah pembelian kuota sangat menghambat pembelajaran ,bagaimana tidak?

Bapak saya hanya seorang kuli bangunan biasa yang mendapatkan uang tiap Minggu.kuli bangunan dimasa pendemi ini jarang mendapatkan pendapatan karena dimasa ini sangat jarang orang membangun rumah. Ibu saya seorang pegawai batik ,beliau juga membantu bapak saya mencari uang.

       

          Dimasa pandemi ini gaya hidup keluarga saya sangat berbeda dari sebelum covid-19.pendapatan yang didapat tiap Minggu cukup untuk membiayai keluarga saya yang berjumlah 4 orang.Namun hasil itu tidak seperti hasil yang didapatkan sebelum corona.

Alhamdulillah nya ,pemerintah memberikan bantuan uang sebanyak Rp.600.000/kk didesa saya yaitu desa japerejo.

Biaya pendapatan yang sebelum adanya corona dapat mencapai Rp.800.000/minghu namun saat ada wabah ini hanya sekitar Rp. 400.000 pendapat an dari ibu saya karna bapak saya libur kerja karena adanya wabah ini,itupun sudah termakan oleh kebutuhan. Lainnya seperti:

•membeli bahan makanan

•gas kompor


Banyak sekali kebutuhan namun pendapatan tidak mencukupi.itupun sudah tidak terpotong uang saku karena belajar dirumah Dan tidak terpotong untuk pembayaran listrik karena pemerintah menggratiskan listrik dimasa pandemi ini,yang biasanya beli kuota tiap bulan sekarang tidak lagi hanya bergantung hotspot dari saudara saya.


         Berikut ini saya akan menjelaskan pendapatan dan biaya sebelum dan saat ada covid-19.

Sebelum covid-19:

•pendapatan Rp.800.000

•Kebutuhan

   -membeli bahan makanan=<-Rp.200.000

   -gas=Rp.20.000*2kali dalam 1bulan=Rp.40.000

   -uang saku    Rp.10.000*20hari=Rp.200.000


   -bensin=Rp.10.000*4kali dalam 1bulan=Rp.40.000

   -dll(membeli buku,pembayaran uang gedung,spp,membayar air minum,dll)

Jadi,

Rp.800.000-(Rp.200.000+Rp.40.000+Rp.200.000+Rp.120.000+Rp.40.000)

=Rp.200.000 (sisa)


Adanya covid-19:

•Pendapatan = Rp.400.000

•Kebutuhan

   -bahan makanan =<Rp.200.000

   -gas =Rp.40.000

                               

   -Dll(membeli buku,bensin,pembayaran sekolah,uang gedung,spp,membayar air minum,dll).

Jadi,

Rp.500.000-(Rp.200.000+Rp.40.000

=Rp.180.000(sisa)


Kesimpulan:

Kebutuhan lebih banyak sebelum pandemi dan pendapatan juga lebih banyak.

Tetapi,saat pandemi kebutuhan lebih sedikit namun pendapatan juga sedikit.

Saat pembelajaran sebelum pandemi kebutuhan banyak

Saat pandemi kebutuhan juga banyak memang saat belajar dirumah tidak termakan uang saku dan bensin .namun terpotong uang untuk membeli kuota ,jadi sama sama pengeluran .

Jadi,menurut saya lebih murah sebelum pandemi dan lebih mudah sebelum pandemi karena tidak terdapat kendala dan dapat bertatap muka langsung dengan guru sehingga mempermudah melakukan pembelajaran.


          Itulah dampak dan sedikit cerita saya dimasa pandemi covid-19.Semoga bencana yang menimpa seluruh bumi diangkat oleh allah swt dan kita semua dapat melakukan kegiatan seperti sebelum adanya corona .kita ambil sisi positif dari adanya pandemi covid-19 yaitu kita dapat berkumpul dengan keluarga,lebih menjaga kebersihan dan menikmati waktu yang mungkin dulu terbuang karena kesibukan masing-masing.

Sekian cerita saya ,Salam sejahtera dari saya Kharisma Dwi Santika Putri


Terima kasih telah berkunjung diblog saya.

Kharisma Dwi Santika Putri_Tugas SosiologiXIIips4

Komentar